Tolak Peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar yang dilakukan ddengan cara melempar atau menolak peluru ke depan sejauh mungkin dari titik pelemparan ke titik pendaratan dengan teknik khusus dan aturan main yang sudah ditetapkan.
Olahraga ini bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan (indoor dan outdoor) karena tidak memerlukan lapangan luas, layaknya olahraga cabang lempar lainnya seperti lempar cakram, lembing dan lainnya. Dalam permainan tolak peluru, alat yang digunakan adalah bola besi yang memiliki ukuran cukup berat dan beragam.
Untuk lebih jelasnya mengenai olahraga tolak peluru, mari baca ulasan penulis berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Tolak Peluru
Seperti namanya, tolak peluru artinya menolak atau melempar bola besi yang dijadikan sebagai alat atau media dalam olahraga tolak peluru. Dalam olahraga cabang lempar satu ini postur tubuh dan teknik menjadi kunci utama.
Dalam permainannya kekuatan tangan dan lengan benar-benar harus di latih dan kaki sebagai penyeimbang tubuh dan gerakan saat melempar atau menolak peluru. Salah gerakan, bisa-bisa Anda mejadi keseleo karena terjatuh ke belakang atau tangannya terkilir.
Tolak peluru merupakan salah satu olah raga berat yang tidak bisa dilakukan sembarangan. Meskipun gerakannya terkesan sepele, namun bisa menimbulkan cedera ringan hingga serius jika dilakukan secara asal-asalan karena beban peluru atau bola besi yang digenggam dan dilemparkan tidaklah ringan.
Sekilas tolak peluru memang mirip dengan lempar cakram, karena benda yang djadikan sebagai media sama-sama memiliki berat, namun kedua olahraga ini berbeda. Penasaran bukan apa perbedaannya, serta bagaimana cara melakukan olahraga peluru hingga kesalaha apa saja yang tidak boleh dilakukan, Yuk digeser artikelnya ke bawah.
Sejarah Tolak Peluru
Sebelum memasuki gaya dan teknik yang harus dilakukan, penulis akan membahas tentang sejarah awal mula olahraga ini terlebih dahulu agar semakin kenal dengan permainan satu ini.
Ternyata tola peluru atau yang disebut dengan the shot put telah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yakni sejak masa bangsa Yunani kuno, tetapi dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Penyebutannya juga berbeda, nama olahraga ini dahulunya menurut Homer, dikenal dengan nama lempar beban atau weight throwing.
Meskipun tidak ada catatn sejarah mengenai bentuk dan jenis bebean yang dipergunakan pada zaman itu, namun pada dasarnya, olahraga ini dipergunakan sebagai salah satu bentuk latihan perang oleh para prajurit dari Troya, bahkan pada zaman ini olahraga lempar beban sering dipertandingkan antar-prajurit.
Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti tolak peluru masa kini diadakan pada era pertengahan, diselenggarakan oleh kalangan militer dan diikuti para prajurit perang, dengan berlomba melemparkan bola besi.
Idenya berawal dari kebiasaan para tentara perang yang sering mengadakan lomba melempar peluru meriam atau cannon balls sejauh mungkin. Saat itu, meriam besi dan cannon balls merupakan salah satu senjata yang paling mematikan.
Namun taukah Anda, bahwasanya kompetisi tolak peluru pertama yang berhasil terdokumentasikan saat diselenggarakan di Skotlandia sebagai salah satu bagian dari The British Amateur Championships pada tahun 1866.
Sejak saat itu olah raga ini mulai digemari khususnya di negara-negara Eropa dan menjadi salah satu nomor atletik yang dipertandingkan dalam olimpiade modern pertama di Yunani pada tahun 1896. Lalu bagaimana dengan di Indonesia sendiri? Indonesia mengenal olahraga lempar peluru pada zaman pemerintah kolonial Belanda yang memasukkannya dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah milik Belanda.
Namun, tolak peluru hanya dimainkan oleh para siswa bangsawan Belanda sehingga kaum pribumi tidak terlalu mengenal olahraga ini. Seiring waktu, olahraga ini mulai dimasukkan dalam bagian kurikulum di sekolah-sekolah pribumi sehingga semakin dikenal di kalangan orang Indonesia.
Meski keberadaannya sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda, namun Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) baru terbentuk pada 3 September 1990. Sejak adanya PASI, olahraga atletik, termasuk tolak peluru, makin berkembang di Indonesia, dan mulai di kompetisikan. Sekian dulu mengenai sejarahnya, mari kita masuk pada gaya dan tekniknya.
Baca Juga >> Lempar Cakram : Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Gaya Tolak Peluru
Ada tiga jenis gaya yang bisa dilakukan dalam olahraga tolak peluru, yakni gaya samping, glide atau meluncur dan gaya spin (berputar).
1. Gaya Samping
Pada gaya ini pemain akan menggunakan awalan menyamping, atau menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru. Bagaimana caranya:
- Pegang peluru atau bola besi dengan kedua tangan
- Gunakan tangan kanan untuk menyangga peluru di atas bahu, dan tangan kiri untuk memegang atau menjaga peluru bagian atas.
- Setelah menemukan waktu yang pas, lemparkan peluru menggunakan tangan kanan ke depan atau atas.
2. Gaya Glide
Tentu saja cara melempar dengan gaya glide berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru. Perhatikan beberapa langkah berikut ini
- Berdiri menghadap ke belakang arah sasaran peluru ditolak pada persiapan awal
- Dorong tubuh sedikit ke belakang sambil menjadikan kaki kiri sebagai sumbu tumpuan
- Angkat kaki kanan untuk memutar setengah putaran hingga menghadap ke samping untuk melontarkan peluru ke depan atau atas
3. Gaya Spin atau berputar
Pada gaya ini, atlet akan melakukan putaran sampai 360 derajat sebelum melakukan lemparan. Meski paling sulit dibandingkan dua gaya di atas, namun gaya ini biasanya dapat memberi momen terbaik melempar peluru sejauh-jauhnya.
Pada gaya ini teknik beputar dan keseimbangan tubuh adalah kuncinya, karena sedikit saja melakukan kesalahan, bisa saja berujung pada kegagalan, bahkan bisa menimbulkan cedera seperti keseleo. Bagaimana langkah yang biasa dilakukan?
- Posisi kedua kaki mula-mula di tempatkan sejajar membelakangi arah sasaran
- Jadikan kaki kiri menjadi tumpuan agar kaki kanan bisa diayunkan menuju tengah lingkaran
- Ayunkan kaki kanan dan bersiap menjadi tumpuan atau poros menyeimbang tubuh saat Anda melemparkan peluru
- Sebelum kaki kanan menapak, kaki kiri yang semula menjadi sumbu diangkat dan diayunkan dengan gerakan melingkar
- sehingga nantinya kaki kananlah yang berperan menjadi poros akhir
- tapakkan kaki kiri di belakang kaki kanan sejajar dengan jarak sebahu lebih sedikit dan posisi tubuh berubah menjadi agak serong mengarah ke samping-belakang
- Tolak peluru dengan kekuatan penuh ke arah depan dengan diikuti putaran tumit, lutut, pinggul dan dada ke arah depan untuk memberikan tambahan daya dorong.
Teknik Tolak Peluru
sama halnya dengan cabang lempar lainnya, tolak peluru juga memiliki teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang atlet, lebih lengkapnya mari perhatikan caranya di bawah ini :
1. Teknik Memegang Peluru
Ingat ya berat peluru yang harus digenggam berkisar pada 3 hingga 7 kilogram, jadi jangan asal-asalan, karena bisa-bisa jari-jari Anda patah atau cedera. Lalu bagaimana cara memegangnya?
- Letakkan peluru di telapak tangan
- Pegang peluru dengan erat menggunakaan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan.
- Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru
- Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru.
- Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh
- Atau rapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang
- Anda juga bisa memegang peluru dengan cara merapatkan jari-jari, tetapi dengan posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk Anda yang memiliki telapak tangan kecil
2. Teknik Memegang Peluru di Leher
- Sebaiknya gunakan tangan untuk memegang peluru, kecuali bagi Anda yang kidal
- Setelah peluru dipegang dengan pas sesuai cara yang sudah penulis sebutkan di atas tadi, tempelkan peluru pada leher samping kanan
- Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka.
- Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu dan miringkan kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil dan mantap.
3. Teknik Melakukan Tolakan Peluru
Perhatikan hal-hal berikut ini agar Anda bisa melempar peluru sejauh mungkin
1. Persiapan Tolak Peluru
- Sikap tubuh yang terbaik ketika akan melempar peluru adalah berdiri dengan tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan.
- Untuk memudahkan Anda saat menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
- Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 90derjat dan tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap arah tolakan.
2. Gerakan Tubuh
- Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan digerakkan dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru.
- Pinggang diputar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu mendorong
- Condongkan tubuh ke depan, dan pandangan fokus ke arah lemparan.
3. Akhir Tolak Peluru
- Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan digerakkan ke depan sebagai tumpuan untuk menggantikan kaki kiri yang sebelumnya digunakan untuk sumbu atau tumpuan
- Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan tetap fokus.
- Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan
- Kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru.
- Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut tolakan sekitar 40 derajat ke arah atas
- Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk
- Sementara itu, posisi badan ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.
Peraturan Tolak Peluru
Ada beberapa peraturan yang harus Anda patuhi saat bermain maupun bertanding tolak peluru, apa saja peraturan tersebut?
- Atlet diperbolehkan memasuki lingkaran tolakan dari arah mana saja. Biasanya, para atlet memilih untuk memasuki lingkaran dari samping dan belakang.
- Atlet hanya diberi waktu selama 60 detik untuk menyelesaikan pertandingan, dihitung sejak namanya dipanggil. Jika dalam waktu 3 menit belum juga melakukan tolakan, atlet dikenakan diskualifikasi.
- Atlet dilarang menggunakan sarung tangan, tetapi boleh menggunakan pelindung ruas jari selama pertandingan.
- Atlet boleh memegang bagian dalam wilayah lemparan berupa lingkaran besi.
- Atlet harus menahan peluru menggunakan leher selama melakukan gerakan tolakan.
- Atlet akan didiskualifikasi jika meletakkan peluru tidak sesuai dengan peraturan, misalnya di belakang kepala atau di depan perut.
- Peluru hanya boleh ditolak dengan menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
- Gerakan tolakan hanya boleh dilakukan di dalam lingkaran. Sedikit saja kakinya berada di luar batas lingkaran, atlet tersebut dinyatakan didiskualifikasi.
- Peluru harus mendarat di sektor area pendaratan yang disediakan (34,92 derajat). Atlet akan didiskualifikasi jika peluru jatuh di luar sektor pendaratan atau tiga kali melakukan kegagalan.
- Pengukuran dilakukan mulai dari lokasi tempat peluru pertama kali jatuh sampai ke tengah lingkaran.
- Setelah melakukan lemparan, atlet harus meninggalkan lingkaran melelui sisi belakang lingkaran.
- Atlet baru boleh meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat.
Lapangan Tolak Peluru
Sekilas, lapangan tolak peluru mirip dengan lapangan untuk cabang olahraga lempar cakram. Perbedaannya terletak pada papan batas tolakan yang terdapat pada lingkaran tolak peluru. Berikut ketentuan untuk lapangan tolak peluru
- Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran tolakan dan sektor pendaratan.
- Lingkaran tolakan memiliki diameter 2,235 meter dan dikelilingi ring besi dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran tolakan dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1,22 meter, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm.
- Sektor pendaratan berupa tanah yang ditandai garis batas atau sector line, sekaligus garis ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan. Panjang sektor pendaratan minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.
Peralatan Tolak Peluru
Beberapa peralatann yang dibutuhkan dalam olahraga tolak peluru
- Alat pengukur
- Bendera
- Peluit
- Bola besi/peluru
Bola besi atau peluru juga memiliki ketentuan khusus, diantaranya
- Besar bola menyesuaikan dengan jenis lapangan, biasanya lapangan indor akan menggunakan bola dengan ukuran sedikit lebih besar dari outdoor
- bola boleh dibuat dengan bahan yang berbeda asalkan beratnya sama
- Peluru ini bisa dibuat dari bahan berupa pasir, besi, logam solid, stainless steel, material sintetis dan polyvinyl
- Bola besi/peluru untuk senior putra dengan berat 7.257 Kg
- Bola besi/peluru untuk senior putri dengan berat 4 Kg
- Bola besi/peluru untuk junior putra dengan berat 5 Kg
- Bola besi/peluru untuk junior putri dengan berat 3 Kg
Atlet Tolak Peluru
Atlet dengan postur tubuh yang besar lebih cendung memiliki keuntungan dalam pertandingan tolak peluru, meski tidak benar-benar mutlak. Namun atlet dengan postur tubuh yang besar lebih cendrung memiliki tenaga dan kekuatan yang lebih besar saat melempar atau menolak peluru hingga jauh.
Berikut nama atlet tolak peluru yang berhasil menorehkan prestasi dan mencatat sejarah dalam olimpiade:
- Randy Barnes, atlet tolak peluru asal Amerika Serikat. Ia berhasil menjadi pemecah rekor dunia tolak peluru nomor putra pada lapangan indoor dan outdoor dengan jarak 23.12 meter (outdoor) dan 22.66 meter (indoor).
- Natalya Lisovskaya, atlet dengan nomor putri berkebangsaan Rusia ini pada nomor putri ini berhasil mencetak rekor terjauh dengan jarak 22.63 meter, untuk lapangan outdoor
- Helena Fibingerova (Republik Ceko), menjadi jawara tolak peluru dalam lapangan indoor dan memecahkan rekor dengan jarak lemparan sejauh 22.50 meter.
Demikianlah penjelasan penulis mengenai tolak peluru sebagai olahraga cabang lempar. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk ikut bermain dan menjadi atlet tolak peluru? Semoga artikel ini memberi manfaat.