Lompat galah adalah salah satu cabang atletik dari cabang lompat, lompat galah bisa disebut juga sebagai lompat tinggi, karena dalam penilainnya adalah seberapa tinggi atlet mampu melewati garis atau mistar menggunakan bantuan galah atau tongkat.
Karena dalam melakukan lompat galah membutuhkan tongkat untuk melakukan tolakan hingga dapat melenting tinggi dan melewati mistar, maka membutuhkan teknik khusus dalam melakukannya. Pada kali ini kita akan membahas semua tentang lompat galah, mulai dari pengertian, teknik dasar hingga peraturan.
Daftar Isi
Pengertian Lompat Galah
Pengertian lompat galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik, yaitu pada cabang lompat, yang dilakukan dengan cara melompat setinggi-tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat.
Tujuan dari lompat ini adalah memenangkan pertandingan dengan melewati mistar atau pembatas dengan cara melakukan lompatan. Pengertian lain mengatakan, lompat galah adalah suatu event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu menggunakan galah atau tongkat yang panjang dan fleksibel.
Sejarah Lompat Galah
Lompat galah adalah olahraga yang berasal dari benua Eropa. Tepatnya berada di provinsi Friesland di Belanda. Pada saat itu, galah digunakan untuk melewati sungai atau rawa-rawa, karena Belanda merupakan salah satu negara yang memiliki banyak daratan dibawah lautan, hal tersebut yang membuat Belanda memiliki banyak danau dan sungai.
Pada zaman tersebut orang-orang belanda selalu menyimpan galah. Galah tersebut selalu digunakan ketika hendak menyebrangi sungai dan danau atau rintangan lainnya, ketika bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Mengadopsi dari hal tersebut, maka diperkenalkanlah Foerljeppen atau lompat galah danau.
Awal mula pertandingan lompat galah tidaklah memperhitungkan ketinggian, yang diukur hanyalah jarak yang mampu dicapai oleh seorang pelompat. Pertandingan ini mulai mengukur tinggi sebagai faktor penentu pemenang yaitu ketika dipertandingkan pada tahun 1843 di club sepak bola dan kriket, Cumbria, Inggris.
Pada saat itu, galah yang digunakan terbuat dari kayu yang pada bagian ujungnya dibentuk tajam. Seiring berjalannya waktu, zaman semakin maju dan canggih, tepatnya pada tahun 1896, lompat galah resmi masuk ke dalam kompetisi olimpiade atletik.
pada saat itu, galah yang digunkan terbuat dari bambu dan alumunium , sedangkan penggunaan galah fleksibel yang terbuat dari fiber glass dan serat karbon mulai dikenalkan pada tahun 1950-an.
Teknik Dasar Lompat Galah
Dalam melakukan lompat galah membutuhkan keahlian dan kekuatan fisik yang cukup kuat, adapun yang perlu dilatih secara rutin yaitu kecepatan berlari, kelincahan dan kekuatan sehingga ketika melakukan tolakan dapat optmial.
Agar bisa melakukan lompat galah dengan baik dan benar, maka diperlukan teknik dasar yang benar juga, teknik dasar yang perlu diketahui dalam melakukan lompat galah adalah sebagai berikut :
Teknik Memegang Galah
- Peganglah galah dengan meletakkan tangan kiri di depan, genggamlah galah dengan punggung tangan berada diatas, posisikan jari-jari berada di sisi kanan kecuali jempol yang menggenggam di bawah galah.
- Tekuklah tangan kanan dengan sudut kira-kira 90 derajat dan letakkan tangan kanan di belakang badan.
- Pegang dengan erat namun tetap diusahakan rileks. jangan sampai menjadi kaku sehingga susah untuk mengayunkannya, ketika mau menolakkan badan nantinya.
- Tangan kanan yang ada di belakang menekan galah hingga posisinya lebih rendah dibandingkan dengan tangan yang ada di sebelah kiri.
- Pegang galah setinggi pinggang, yaitu posisikan di antara pegangan tangan kiri dan tangan kanan.
- Condongkan badan ke arah depan dengan sikap bahu datar.
Teknik Awalan
- Dalam melakukan awalan, jarak yang ideal adalah 25 meter hingga 30 meter, namun jika anda adalah seorang pemula, jangan terlalu memaksakan diri, lakukanlah dengan santai.
- Dalam melakukan awalan, jangan terlalu tergesa-gesa, lakukanlah secara bertahap dengan diikuti gerakan free wheeling sebelum menancapkan galah.
- Pegang erat galah dengan menghadap ke depan namun jangan sampai goyang kesana kemari ketika anda sedang berlari.
- Pandangan harus tetap fokus ke mistar dan galah harus diposisikan lurus dengan ujung depan galah diangkat tinggi melebihi kepala.
- Rendahkan galah secara bertahap hingga dekat dengan lubang yang telah disediakan oleh juri dan tusuklah menggunakan ujung galah bagian depan.
Gerakan Menancapkan Galah
- Galah ditancapkan dengan cara mejulurkan kedua tangan ke depan bawah, hal tersebut bertujuan untuk memasukkan galah ke lubang penancap yang telah disediakan oleh panitia.
- Ketika hendak menancapkan ke lubang sebelumnya galah diturunkan secara bertahap bukan langsung menancapkannya secara tegak lurus. Ketika ujung galah telah menyentuh lubang, maka geser posisi tangan kiri agak ke arah tangan kanan dengan terus menggenggamnya.
- Selanjutnya angkat kedua lengan ke atas bersamaan dengan kaki kanan, khususnya untuk bagian paha, angkat ke depan arah atas. Tekuklah tungkai bawah secara rileks. kaki kiri yang digunakan sebagai titik tumpu haruslah kuat, cepat dan menghentak penuh energi, hingga lutut posisinya menjadi lurus. Untuk mendapatkan titik tumpu yang kuat, latihlah secara rutin, jaga kesehatan dan terus teteap fokus.
- Perlu diketahui menggeser genggaman tangan kiri menuju tangan kanan memiliki tujuan agar kekuatan kedua tangan sinergi dan seirama, sehingga memudahkan ketika memposisikan atau memutar badan saat anda akan melewati mistar. Namun terdapat cara lain yaitu dengan tidak perlu menggeser tangan, apalagi jika menggunkan galah yang terbuat dari bahan fiber glass.
- Ketika kaki yang menjadi tumpuan (kaki kiri) sudah tidak menyentuh tanah lagi dan kedua lengan dalam keadaan lurus, sehingga posisi tubuh hanya bergelantung dengan galah saja, maka tetap fokuskan pandangan ke atas, hanya pada mistar saja.
Berayun dan Menggelantung
- Setelah semua kaki tidak lagi memijak di tanah maka luruska kedua lengan di atas kepala dan angkatlah paha pada kaki kanan ke atas depan dan kaki kiri menyusul mengikuti kaki kanan, maka pada posisi inilah galah benar-benar dalam keadaan posisi optimal. Pada saat itu juga posisi kedua kaki sudah terayun melebihi kepala.
- Dorong badan ke arah atas, di ikuti dengan memutar badan ke arah kiri dengan tumpuan tangan yang tetap berada di galah pada saat kaki benar-benar sudah terayun dengan benar ke atas mistar.
Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan menarik atau pulling dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Pada tahap ini, energi mulai dilepaskan yaitu dengan meluruskan kembali. Gerakan ini dilakukan mengikuti fase pasif yaitu ketika tubuh menggelantung, yaitu ketika pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan dilakukan searah dengan sumbu galah. Gerakan putaran dilakukan yaitu dengan menarik tangan yang posisinya di atas ke arah pinggul dan bukan ke arah dada. Kedua kaki tetap diangkat secara tegak lurus ketika gerakan menarik dan berputar.
Push –off dan Melintasi Mistar
Gerakan melentigkan diri (push off) adalah gerakan lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada gerakan melenting ini galah harus membentuk sudut 85-90 derajat. Sebelum pelompat melepaskan pegangannya dari galah, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan dengan reaksi dari gaya dorong tubuh terhadap galah. Jika gaya dorong melampui tarikan ke bawah oleh kedua kaki, maka sipelompat akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.
Teknik Pendaratan
Prinsip pendaratan pada lompat galah dengan lompat tinggi adalah sama, yaitu bertujuan agar badan tidak merasa sakit atau cedera. Cara yang baik ketika melakukan pendaratan yaitu dengan memposisikan kaki tetap lurus.
Meski faktanya banyak pelompat yang melakukan pendaratan dengan dengan posisi duduk atau dengan sikap tidur terlentang. Dalam hal ini sebenarnya tergantung dengan keseimbangan pelompat ketika melakukan pendaratan. Untuk mengantisipasi kecelakaan biasanya panitia menyediakan spons pada areal pendaratan, namun jika ternyata pasir maka anda harus benar-benar fokus ketika melakukan pendaratan.
Ukuran Lapangan Lompat Galah
Lapangan lompat galah sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu lintasan lari, kotak tancap galah, tiang penyangga palang, serta bantalan untuk melakukan pendaratan. Untuk lebih detailnya berikut ukuran masing-masing bagian tersebut :
- Lintasan lari, lintasan lari pada lompat galah memiliki ukuran panjang 45 meter – 147 meter ft 7 in dari titik awal sampai ke kotak tancap galah.
- Kotak tancap galah, untuk kotak tancap galah memiliki ukuran panjang 1 meter hingga 1,084 meter dan lebarnya 60 cm. panjang daerah miring pada kotak tancap memiliki ukuran 80 cm. untuk kedalamannya sendiri 20 cm atau 8 in.
- Tiang penyangga palang, tiang penyangga palang memiliki panjang 4,5 meter./
- Bantalan untuk mendarat, bantalan ini memiliki bahan yang terbuat dari spon/busa yang memiliki ukuran 5 meter x 5 meter.
Ukuran Tongkat Galah
Tongkat galah merupakan peralatan terpenting dalam lompat galah, kualitas tongkat dapat mempengaruhi kemampuan lentingan atau tinggi lompatan ketika pelari sudah menancapkan galahnya pada kotak tancap galah. Tongkat galah yang bahan baku pembuatannya menggunakan fiber harus disesuaikan dengan berat badan atlet lompat galah.
Atlet yang memiliki berat sebesar 60 kg, maka galah yang digunakan harus sesuai dengan berat 60 kg. jika galah yang digunakan tidak dikhususkan dikhawatirkan bisa patah atau lentingan tidak sempurna. Standar panjang lompat galah adalah 3,86 meter hingga 4,52 meter, sedangkan untuk beratnya adalah 2,26 kg.
Peraturan Lompat Galah
Setiap cabang olahraga pasti memiliki peraturan yang berbeda antara satu dengan lainnya, peraturan tersebut tentu disesuiakan dengan jenis atau gerakan yang dilakukan. Lompat galah secara garis besar memiliki 9 peraturan dasar yang harus diketahui, berikut peraturan tersebut :
Berat Badan
Berat badan dari setiap peserta atau atlet, diverifikasi oleh pelatih, selanjutnya dicatat dalam bentuk penilaian di samping nama peserta.
Aturan Percobaan
Setiap peserta boleh melakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan ketinggian yang berbeda.
Sistem Eliminasi
Peserta yang mengalami kegagalan sebanyak tiga kali pada tiga percobaan seperti yang dijelaskan sebelumnya, maka peserta tersebut dinyatakan tereliminasi.
Ketinggian pada Setiap Percobaan
peserta atau atlet lompat galah harus mengambil percobaan kedua dengan ketinggian yang sama, apabila percobaan pertama gagal, pengulangan percobaan dilakukan secepatnya setelah percobaan pertama. Hal tersebut juga berlaku untuk percobaan ketiga jika percobaan kedua gagal.
Perlu diperhatikan, sebagai catatan tambahan untuk pengambilan keputusan pass harus disampaikan pada juri secepatnya setelah lompatan tersebut miis.
Aturan Pemanasan
Peserta atau atlet yang telah melewati tiga ketingggian setelah pertandingan dimulai, maka peserta tersebut diperbolehkan melakukan pemanasan tanpa menggunakan bar mistar. Pemanasan boleh dilakukan sebelum pertandingan dimulai dengan ketinggian yang telah ditetapkan.
Batas Waktu Percobaan
Peserta atau atlet harus tampil dalam waktu dua menit setelah namanya dipanggil. Jika terdapat tiga peserta maka diperbolehkan jeda empat menit, dan jika tersisa satu peserta saja maka dapat dialokasikan enam menit jeda sebelum melakukan pertandingan.
Peraturan Peserta dalam Kompetisi Lompat Galah
Setiap peserta atau atlet lompat galah memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan khusus, adapun aturan tersebut adalah :
- Dalam melakukan pertandingan lompat galah peserta dilarang menggunakan alat bantuan apapun.
- Peserta dilarang menggunakan sepatu yang mengandung suatu perangkat yang dapat memberikan keuntungan sehingga menjadi tidak adil bagi peserta lainnya.
- Dilarang memplester bagian tangan atau jari, kecuali peserte tersebut mengalami luka terbuka pada bagian tangan atau jari, baru diperbolehkan.
- Khusus untuk membalut pergelangan tangan diijinkan.
- Dilarang menggunakan sarung tangan.
Aturan Galah dalam Pertandingan Lompat Galah
Galah yang digunakan dalam pertandingan lompat galah juga memiliki aturan yang telah ditetapkan, adapun aturan tersebut yaitu :
- Galah latih atau galah yang digunakan untuk melompat jika tidak ditandai dengan benar maka tidak bisa digunakan untuk pemanasan atau pertandingan.
- Pelatih harus memverifikasi berat dari vaulter.
- Pabrik yang membuat pole harus dapat memerlihatkan jarak 1 inch dengan warna yang kontras pada pole.
Foul pada Lompat Galah
Gerakan dalam lompat galah dinyatakan foul dan dapat menyebabkan peserta di diskualifikasi, antara lain :
- Memindahkan bar dari tempat semula yang diam menggunakan galah atau badan.
- Gagal melakukan lompatan.
- Bagian tubuh atau galah menyentuh tanah bantalan pendaratan di luar bidang vertikal bagian atas papan luncur.
- Membuat plang steady dengan menggunakan tangan atau lengan.
Sampai disini saja pembahasan tentang lompat galah. Di atas sudah dibahas secara lengkap, mulai dari pengertian, sejarah, teknik dasar hingga peraturan pertandingan, semoga informasi di atas dapat membantu anda yang sedang mencari informasi tentang lompat galah.