Lari jarak pendek adalah lari sprint yang mengutamakan kecepatan lari mulai dari awal start hingga akhir atau garis finish, berbeda dengan lari jarak menengah ataupun lari jarak jauh yang perlu mengatur tenaga dan kecepatan agar tidak kelelahan di tengah perjalanan.
cabang lari ini mempunyai panjang lintasan antara 50 meter hingga 400 meter. Sama halnya dengan cabang lari lainnya, teknik melakukan start yang baik dan benar adalah salah satu faktor terbesar dalam menentukan kemenangan, khususnya untuk lari jarak pendek, kesalahan dalam melakukan start bisa membuat atlet kalah dalam perlombaan.
Kali ini akan dibahas secara lengkap mulai dari pengertian, sejarah, nomor lari, teknik start, teknik berlari, aba-aba serta peraturan lari jarak pendek. Selengkapnya mari baca artikel ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Lari Jarak Pendek
Secara umum pengertian lari jarak pendek yakni sama halnya dengan jalan atau bergerak, berpindah tempat atau bisa juga dimaknai memindahkan diri dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian. Berikut beberpa pengetian lari jarak pendek dari beberapa ahli :
- Mujahir (2007) berpendapat bahwa lari jarak pendek atau sprint adalah perlombaan lari yang semua para pelarinya dengan kecepatan yang sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan 300 meter.
- Syarifudin dan Muhadi (1992:41) berpendapat bahwa lari cepat (sprint) atau lari jarak pendek adalah cara lari dimana atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengeluarkan seluruh kekuatannya mulai dari awal (muali dari start) hingga melewati garis akhir (finish).
- Muhtar (2011:12) berpendapat bahwa lari jarak pendek merupakan suatu cara untuk berlari yang mengharuskan atlet menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan semua kekuatannya mulai awal (start) hingga melewati garis akhir.
- Adisasmita (1991:35) berpendapat bahwa lari jarak pendek (sprint) adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau kecepatan maksimal, sepanjang jarak yang ditempuh ketika berlari.
Sejarah Lari Jarak Pendek
Terdapat fakta bahwa lari merupakan olahraga tertua yang ada di dunia ini, sebelum masuk ke dalam cabang olahraga, lari sudah sering dilakukan oleh orang zaman kuno, karena hakikat dari lari itu sendiri adalah insting alamiah yang akan dilakukan ketika dalam kondisi bahaya.
Lari jarak pendek termasuk ke dalam cabang olahraga atletik, pengkategorian olahraga atletik merupakan olahraga yang berhubungan dengan aktivitas manusia, seperti lempar lembing dan lempar cakram yang mengadopsi aktivitas berburu.
Lari jarak pendek diketahui sudah ada sejak zaman dahulu yang merupakan satu-satunya cabang olahraga yang turut diperlombakan di olimpiade pertama Yunani pada tahun 776 SM.
Konon cabang lari diperlombakan pada olimpiade Yunani merupakan bentuk penghormatan kepada seoarang prajurit yang telah lari sejauh 40 km sambil membawa pesan yang berisi kabar kemenangan perang ketika Yunani sedang bertempur melawan Persia.
Setelah sesampainya di Athena, prajurit itu menyampaikan pesan dengan berteriak lantang bahwa Yunani menang, namun setelahnya prajurit tersebut meninggal, sehingga membuat banyak orang yang terharu akibat kejadian tersebut.
Olahraga lari jarak pendek mulai diorganisir dalam olimpiade modern pertama kali yaitu pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena. Dengan berjalannya waktu dan zaman olahraga lari masih dipertandingkan hingga sekarang, bahkan saat ini olahraga lari termasuk olahraga yang banyak diminati oleh banyak orang.
Nomor Lari Jarak Pendek
Nomor lari jarak pendek berdasarkan panjang lintasan yang harus ditempuh terbagi menjadi tiga, ytaitu sebagai berikut :
- Nomor lari dengan panjang lintasan 100 meter
- Nomor lari dengan panjang lintasan 200 meter
- Nomor lari dengan panjang lintasan 400 meter.
Selain perbedaan jarak atau panjang lintasan, perbedaan mendasar nomor lari jarak pendek lainnya adalah teknik dan manajemen energi yang digunakan oleh atlet atau pelari ketika berlari.
Umumnya, pelari akan mengeluarkan energi semaksimal mungkin dari awal hingga akhir ketika berlari dengan nomor lari dengan panjang lintasan 100 meter, sedangkan pada jarak yang lebih jauh pelari akan memaksimalkan tenaga serta kecepatannya ketika akan sampai pada garis finish, misalnya 50 meter sebelum garis finish.
Baca Juga > Lari Estafet : Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan
Start Lari Jarak Pendek
lari jarak pendek menggunakan start jongkok yang dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu start pendek (bunch start), start menengah (medium start) dan start panjang (Long start). Penggunaan tiga teknik tersebut disesuaikan dengan panjang lintasan yang akan diperlombakan, untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut :
Teknik Strat Lari Jarak Pendek
- Start pendek (bunch start) – untuk melakukan start pendek letakkan tangan lebih lebar dari bahu dan letakkan ibu jari ke permukaan lintasan sehingga membentuk huruf V, posisikan salah satu kaki ke depan dengan jarak 75 cm dari garis start, boleh menggunakan kaki kiri maupun kaki kanan, untuk kaki yang dibelakang disejajarkan dengan tumit kaki yang ada didepan, atur jaraknya sekitar satu kepal tangan.
- Start menengah (medium start) – untuk melakukan teknik start ini kurang lebih hampir sama dengan teknik start pendek yaitu dengan memposisikan tangan lebih lebar dengan bahu, kemudian letakkan salah satu kaki di depan dengan jarak 40 cm dari garis start, Sejajarkan lutut kaki bagian belakang dengan ujung kaki yang berada di depan sekitar satu kepal tangan.
- Start panjang (long start) – cara atau teknik start panajang juga hampir sama dengan start pendek, yang membedakan adalah peletakkan kaki yang ada di depan, yaitu dengan jarak 40 cm dari geras start serta peletakkan ujung jari pada kaki yang dibelakang di sejajarkan dengan tumit kaki yang ada di depan dengan jarak kira-kira satu kepal tangan.
|
Teknik Lari Jarak Pendek
Ketika mengikuti perlombaan lari, penting juga mengetahui teknik berlari yang baik dan benar, secara garis besar teknik lari jarak pendek yang penting diketahui adalah teknik gerakan ketika berlari dan teknik ketika mendekati garis finish, lebih lanjut dijelaskan di bawah ini :
Teknik Gerakan Lari Jarak Pendek
Faktor utama dalam teknik gerakan adalah kecepatan, karena lintasannya yang pendek, membuat seorang atlet atau pelari harus mengoptimalkan kecepatan lari secepat mungkin.
Untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal, maka perlu adanya latihan secara intens, khususnya bagi anda yang berprofesi sebagai atlet atau pelari. Melatih kecepatan sangat diperlukan hingga anda terbiasa untuk berlari cepat.
Selain kecepatan yang dilatih, penting juga melatih stamina ketika berlari, jika stamina anda ketika berlari kurang baik akan membuat seorang pelari mudah lelah hingga akhirnya merasa berat ketika berlari.
Yang paling terpenting dari teknik lari jarak pendek adalah selalu mempraktekannya setiap anda latihan, karena dengan hanya mengetahui teori, tidak akan memberikan dampak yang signifikan ketika di perlombaan.
ketika berlari, terdapat dua tahap yang perlu dipahami, yaitu fase topang dan fase layang, untuk mudah dipahami, mari perhatikan penjelasan di bawah ini :
Fase Topang
Pada fase topang memiliki tujuan untuk memperkecil hambatan ketika menyentuh lintasan serta memaksimalkan dorongan ke depan. Pada fase ini terdiri dari topang depan dan topang dorong, untuk lebih detail tekniknya berikut penjelasannya :
- Ketika kaki mendarat ke permukaan menggunakan telapak kaki.
- Kaki yang digunakan untuk kaki topang, lututnya bengkok harus seminimal mungkin pada saat amortasi
- Kaki ayun dipercepat, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.
Fase Layang
Fase layang memiliki tujuan untuk memaksimalkan dorongan atau tolakan ke depan serta untuk mempersiapkan penempatan kaki yang efektif ketika menyentuh permukaan lintasan, berikut teknik melakukannya :
- Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas.
- Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif namun rileks.
- dan kaki topang bergerak ke belakang.
Teknik Ketika Medekati dan Melewati Garis Finish
Berikut teknik ketika mendekati garis finish dan teknik melewati garis finish :
Mendekati Garis Finish
- Ketika garis finish mulai terlihat jelas, percepat gerakan lari dan tetap fokus
- Pusatkan pikiran hanya untuk mencapai finish, fokuskan pandangan ke depan dan jangan pernah mencoba menengok kiri dan kanan.
- Jangan sekali-kali melompat karena akan memperlambat kecepatan lari.
- Ketika garis finish tinggal 10 meter lagi gerakan harus tetap stabil.
Melawati Garis Finis
Pelari dikatan sudah melewati garis finish jika bagian-bagian tubuhnya sudah berada pada bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish yang telah disediakan oleh panitia sesuai dengan peraturan yang ada.
Secara umum terdapat tiga teknik dalam melewati garis finish, yaitu menjatuhkan dada ke depan, menjatuhkan salah satu bahu ke depan dan lari secepat-cepatnya sampai beberapa meter melewati garis finish. Berikut teknik melakukannya :
- Menjatuhkan dada ke depan, cara melakukan teknik ini yaitu dengan terus berlari, ketika mendekati garis finish, dada dicondongkan ke depan, kedua tangan diayunkan ke bawah belakang atau bisa disebut “the lunge”.
- Menjatuhkan salah satu bahu ke depan, cara melakukan teknik ini yaitu dengan memutar dada dengan ayunan tangan ke depan atas, sehingga bahu sebelah maju ke depan atau sering disebut “the shrug”
- Lari secepat-cepatnya, untuk melakukan teknik ini tidak ada gerakhan khusus ketika mendekati garis finish, yang perlu dilakukan hanyalah berusaha lari sekencang mungkin melebihi lawan tanding.
Adapun teknik yang sering digunakan dalam pertandingan lari jarak pendek adalah teknik mencondongkan dada ke depan, karena jika terdapat pelari yang mencapai garis finish secara bersamaan, maka dalam menentukan pemenang akan dilihat bagian tubuh pelari yang pertama kali menyentuh pita garis finish.
Aba-Aba Lari Jarak Pendek
Berbeda dengan start yang digunakan oleh lari jarak menengah dan jarak jauh yang hanya memiliki dua urutan aba-aba, untuk start lari jarak pendek memiliki tiga urutan aba-aba baru pelari dibolehkan untuk berlari, aba-aba tersebut adalah :
1. Aba-aba bersedia
Ketika starter telah memberikan aba-aba “bersedia”, maka para atlet atau pelari akan menempatkan kedua kakinya menyentuh blok depan dan belakang, posisi yang digunakan dapat menggunakan start pendek, start menengah dan start panjang disesuaikan dengan peraturan yang ada, untuk tekniknya telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
2. Aba-aba siap
Ketika sudah mendengar aba-aba “siap” , badan sedikit diangkat dengan cara lutut ditekan ke belakang. Lutut kaki yang ada di depan posisikan membentuk sudut siku-siku 90 derajat. Sedangkan untuk kaki belakang posisikan lutut mebentuk sudut 129-140 derajat. Untuk posisi pinggang sedikit diangkat lebih tinggi dari bahu, condongkan tubuh sedikit ke depan dan bahu agak dimajukan ke depan dari dua tangan.
3. Aba-aba Yaak
Ketika sudah mendengar aba-aba terakhir yaitu aba-aba “Yaak” maka para atlet akan bergerak meluruskan badan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak atau menekan keras pada start blok. Kedua tangan diangkat dari permukaan lintasan dan diayunkan mengkuti gerakan lari. Dorangan yang berasal dari kaki belakang lebih kuat sedangkan kaki depan dikit demi sedikit, kemudian kaki belakang diayunkan kedepan dengan cepat sedangkan badan condong ke depan.
|
Peraturan Lari Jarak Pendek
Sama halnya dengan cabang olahraga atletik lainnya lari jarak pendek juga memiliki peraturan yang diatur oleh IAAF (International Amateur Atloetik Federation) yang di tingkat nasional oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Peraturan Perlombaan
- Dalam membuat garis start dan garis finish pada sebuah lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis dengan ketebalan 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Untuk mengukur jarak, yaitu dengan diukur dari garis start sampai garis finish yang diukur dari garis tepi bagian dalam.
- Aba-aba terdiri dari tiga urutan yaitu “bersedia”, “Siap” dan “ya” atau bunyi pistol.
- Ketika aba-aba “Ya” telah diberikan atau bunyi pistol, maka semua peserta mulai berlari.
- Peserta yang membuat kesalahan akan diberikan peringat maksimal sebanyak tiga kali.
- Dalam suatu perlombaan lari jarak pendek dengan sekala besar dilakukan dengan empat tahap, yaitu babak pertama, babak kedua, babak semi final dan babak final.
Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah
Terdapat beberapa hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu :
- Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali, kesalahan pertama sampai ketiga hanya akan diberikan peringatan.
- Memasuki lintasan dari pelari lain.
- Mengganggu pelari lain ketika melakukan start maupun pada saat berlari.
- Keluar dari lintasan yang telah ditentukan
- Terbukti menggunakan obat yang dilarang seperti doping.
Sarana dan Peralatan Lari Jarak Pendek
- Lintasan perlombaan yang dilakukan di luar lapangan maka dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan memiliki jumlah delapan. Lebar setiap lintasan yaitu 1.22 meter
- Peralatan umum yang digunakan dalam suatu perlombaan lari jarak pendek yaitu start block, tiang finish, spikes, stopwatch dan bendera start atau pistol.
Demikian saja pembahasan kali ini, semoga informasi ini dapat membantu anda yang sedang mencari informasi tentang lari jarak pendek, jika anda mencari tahu info ini karena ingin menjadi atlet maka imbangilah dengan melakukan latihan secara rutin dan teratur. Terimakasih dan salam olahraga!